Kapolri Evaluasi Uji Tes SIM, Beni Papa : Kita Dukung Agar Permudah Masyarakat

Date:

JAKARTA, Warganet.info – Mantan Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI), Benidiktus Papa, mendukung terobosan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengevaluasi kembali pelaksanaan tes atau ujian mengemudi untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) dari Kepolisian.

Beni menjelaskan, pelaksanaan ujian Surat Izin Mengemudi ini terlalu sulit bahkan tidak jarang banyak yang berkali-kali tes belum lulus karena rumitnya lintasan uji berkendara.

“Kami mendukung penuh upaya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengevaluasi pelaksanaan ujian atau tes berkendara bagi yang belum memiliki SIM” Tutur Beni kepada warganet, rabu (21/06/2023).

Baca jugaJokowi Dorong RUU Perampasan Aset agar Segera Diselesaikan DPR

Akses Pembuatan SIM

Ketua PP PMKRI Periode 2020-2022 itu juga menambahkan, selama ini karena sulitnya mendapat Surat Izin Mengemudi, masyarakat cenderung menempuh jalan pintas dengan mengggunakan jasa calo.

“Selama ini kita mendapati karena sulitnya mendapatkan Surat Izin Mengemudi maka sering kali masyarakat menempuh jalan pintas dengan menggunakan jasa-jasa calo pembuatan Surat Izin Mengemudi dan ini ditempuh masyarakat sebagai jalan terakhir agar bisa mendapatkan SIM” Kata Beni

Menurut Beni, apabila kebijakan Kapolri ini direalisasikan maka dapat menjawab kerinduan masyarakat indonesia tentang bagaimana bisa mendapatkan kemudahan layanan untuk mendapat Surat Izin Mengemudi.

“Terobosan Kapolri Listyo Sigit harus kita dukung dan kita apresiasi. Bahkan kalau perlu segera di realisasikan karena ini menjadi kerinduan masyarakat Indonesia soal bagaimana mendapatkan kemudahan pelayanan. Namun perlu juga diperhatikan agar masyarakat tidak memanfaatkan niat baik Kapolri ini dengan mengurus SIM tanpa dibekali kesiapan dan pemahaman berkendara yang baik” Tutupnya.

Evaluasi Pembuatan SIM

Sebelumnya, Kapolri meminta jajarannya terus melakukan perbaikan untuk mempermudah masyarakat, termasuk dalam pembuatan surat izin mengemudi. Sigit meminta Kakorlantas Polri segera melakukan perbaikan dalam praktik penerbitan Surat Izin Mengemudi.

Pernyataan tersebut disampaikan Sigit dalam sambutannya di Upacara Wisuda Program Pendidikan S1 Ilmu Kepolisian angkatan ke-80, Widya Patria Tama, Pascasarjana S2 Angkatan ke-11 STIK Lemdiklat Polri T.A 2023 dan Pascasarjana S3 Lemdiklat Polri T.A 2023. Agenda dilaksanakan di Gedung PTIK/STIK Jakarta Selatan, Rabu (21/6/2023).

Evaluasi Pembuatan SIM
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Foto : Warganet.info-web/@detik

“Pembuatan SIM, ini masih dilihat sulit. Laporan kasus juga sama, balik nama kendaraan juga sama, dan seterusnya. Saat ini kita terus melakukan upaya perbaikan,” kata Sigit, dilansir detik.com (21/06/2023).

“Saya kira Pak Kadiv TIK, Pak As Ops, Pak Kabik, Kakorlantas, sedang berusaha melakukan perbaikan, dari yang awalnya manual kita ubah menjadi digitalisasi, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan cukup dengan menggunakan aplikasi yang saat ini kita siapkan, kita sedang satukan semua aplikasi menjadi satu layanan namanya Super Apps,” sambungnya.

Jenderal Sigit juga menyinggung soal materi ujian pembuatan SIM C, antara lain manuver zig-zag dan angka delapan. Sigit meminta Kakorlantas melakukan perbaikan terkait materi ujian tersebut.

“Dan khusus untuk pembuatan SIM, ini saya minta Kakorlantas tolong dilakukan perbaikan, yang namanya angka delapan itu masih sesuai atau tidak, yang namanya melewati apa itu, zig-zag zig-zag itu, masih sesuai atau tidak. Saya kira kalau memang sudah tidak relevan, perbaiki,” jelasnya.

Sigit menyebut tujuan evaluasi dalam penerbitan Surat Izin Mengemudi untuk mempermudah masyarakat, dengan tanpa mengurangi aspek keselamatan berkendara. menurutnya, yang penting adalah bagaimana masyarakat punya keterampilan saat berkendara, dan menghargai keselamatan pribadi dan pengguna jalan.

“Jangan terkesan bahwa pembuatan ujiannya khususnya praktek ini hanya untuk mempersulit dan ujung-ujungnya di bawah meja. Nggak tes malah lulus. Ini harus dihilangkan,” tegas Sigit.

“Jadi saya minta, studi banding segera. Kalau bisa satu bulan ini yang namanya ujian praktik SIM dipermudah, disesuaikan,” sambungnya.

Sigit mengatakan andaikata 200 orang wisudawan di STIK mengikuti ujian pembuatan SIM C dengan metode saat ini, yang lolos paling hanya 20 orang. Karena itu, dia meminta evaluasi segera dilakukan untuk mempermudah masyarakat.

“Jadi hal-hal yang begitu kita perbaiki ke depan sehingga kemudian hakekat apa yang ingin kita dapatkan dari seorang pengendara, tanpa harus menggunakan hal-hal yang sangat sulit,” ucap mantan Kabareskrim Polri itu.

Share post:

Terpopuler

Terkait
Related

Rekomendasi PMKRI Regio Papua Barat: Majukan Papua Barat dan Papua Barat Daya

Rekomendasi PMKRI Regio Papua Barat untuk mendorong kemajuan di papua barat dan papua barat daya.

Ratusan Anak Muda Sulsel deklarasi “Kami Jokowi”

Anak Muda Sulawesi Selatan deklarasi Kami JOKOWI.

Rumah dinas Syahrul Yasin Limpo digeledah KPK

Rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) digeledah KompaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK)