Membaca Langkah Politik Sandiaga Uno Usai Undur Diri dari Gerindra

Date:

Warganet.info – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno resmi keluar dari Partai Gerindra. Hal ini disampaikan Sandiaga setelah menyambangi rumah Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, 23 April 2023.

Sebelumnya, Sandiaga Salahuddin Uno atau lebih dikenal dengan nama Sandiaga Uno, dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 23 Desember 2020.

Karier politik Sandiaga Uno pun mulai dikenal saat dirinya bergabung sebagai kader Partai Gerindra. Awal mula Sandiaga Uno bergabung dengan Gerindra saat diajak Prabowo sebagai juru bicara, hingga kemudian bergabung dengan Gerindra di tahun 2015.

Dikutip dari kemenparekraf.go.id, Sandiaga Uno berkecimpung di dunia politik saat ia dilantik sebagai Wakil Gubenur DKI periode 2017-2022. Selama menjadi Wakil Gubernur, ia gencar membuat program-program yang bertujuan menumbuhkan kewirausahaan pada warga Jakarta. Ia juga aktif mendorong DKI Jakarta menjadi destinasi wisata halal.

Kemudian pada pemilihan presiden 2019, ia mundur dari jabatan Wagub DKI dan maju sebagai Cawapres mendampingi Capres Prabowo Subianto. Namun pasangan ini kalah. Kendati demikian, kontribusinya di dunia politik ternyata tidak padam. Meski kalah, Sandiaga Uno diberi amanah dengan jabatan baru Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2020.

Di awal kepemimpinannya di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengusung konsep inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Inovasi dibutuhkan karena dalam waktu singkat diharuskan ada perubahan yang mendasar dalam pembenahan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Adaptasi diperlukan mengingat Indonesia dihadapkan dengan pandemi Covid-19 sehingga industri pariwisata dan ekonomi kreatif perlu menerapkan adaptasi kebiasaan baru atau yang juga dikenal dengan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE). Sementara kolaborasi diperlukan karena untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dibutuhkan keterlibatan semua pihak.

Baca juga : Bebas dari Lapas, Ini Kilas Balik Kasus Mantan Ketua Umum Partai Demokrat

Sandiaga berlabuh ke PPP ?

Sandiaga Uno mundur dari Partai Gerindra dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Ketua Dewan pembina Partai Gerindra.

Usai hengkang dari Gerindra, dikabarkan Sandi akan berlabuh ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Menurut pengamat politik Ujang Komarudin, Jika Sandiaga Uno resmi bergabung dengan PPP, Sandi masih punya potensi menjadi calon wakil presiden (cawapres) berpasangan dengan Ganjaran Pranowo atau Prabowo Subianto. Namun tidak punya kemungkinan sama sekali berpasangan dengan Anies Baswedan.

Sandiaga berlabuh ke PPP
Pengamat Politik Ujang Komarudin
Foto : Warganet-web/@detik

“Kalau bicara Sandi berpasangan dengan siapa. Kita lihat kontruksi capres hari ini ada Ganjar, Prabowo dan Anies,” kata Ujang TribunNews.com, Senin (24/4/2023).

“Kalau di Anies agak sulit Sandiaga jadi cawapres anies, kenapa? Karena sudah ada AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) kemungkinan dari partai koalisi,” tambahnya.

Di satu sisi, Ujang menyebutkan langkah politik semua partai hingga saat ini masih dinamis. Segala kemungkinan terbuka.

Namun begitu kemungkinan terbesar Sandi berpasangan adalah dengan Ganjar dan Prabowo.

“Yang agak terbuka Ganjar dengan Prabowo. Tapi masih bisa iya, bisa tidak, tergantung perkembangan ke depan nanti, kontruksi politik atau langkah politik seperti apa. Masih dinamis, masih bergerak masih berproses,” tuturnya.

Ujang sendiri melihat PPP sudah sangat jelas ingin mengusung Sandiaga sebagai jagoannya menjadi cawapres.

Namun di satu sisi harus diakui PPP merupakan partai dengan kekuatan perlemen terkecil.

“Saya melihat peluangnya masih fifty-fifty, karena bagaimana pun dalam konteks berkoalisi PPP ini kan partai dengan kekuatan parlemen terkecil, 4,5 persen,” jelasnya.

Sehingga, langkah PPP ini harus menunggu bagaimana partai politik (parpol) berkekuatan besar bergerak.

Sebagai informasi, Sandiaga selaku Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra telah pamit kepada pimpinan partai yang diketuai oleh Prabowo Subianto.

Selanjutnya, dikonfirmasi Ketua DPP PPP Achmad Baidowi bahwa setelah Sandiaga Uno  berpamitan pada Gerindra, yang bersangkutan belum resmi bergabung ke partai berlambang Ka’bah itu.

“Emang sudah resmi? Kan baru pamitan dari Gerindra,” ucap Awiek -sapaan akrab Achmad Baidowi- saat dihubungi, dilansir Tempo.com (24/4/2023).

Ihwal ke mana Sandiaga berlabuh setelah dari Gerindra, Awiek meminta agar bertanya langsung pada Menteri Pariwisatan dan Ekonomi Kreatif itu. Awiek berujar PPP menyerahkan sepenuhnya ke Sandiaga andaikata dia jadi bergabung PPP.

“Tentu kami mengucapkan terimakasih dan ahlan wa sahlan bi hudurikum. Kalau ternyata belum bergabung ya kami menghormatinya,” ujar dia.

Ihwal langkah politik Sandiaga, Awiek tak mencampuri. “Langkah politik selanjutnya, itu merupakan hak dari Pak Sandiaga Uno untuk menetukan,” ucap Awiek.

Sandiaga Main Dua Kaki ?

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago berpendapat Sandiaga Uno bisa merapat ke Koalisi Perubahan maupun ke PDIP usai keluar dari Partai Gerindra.

Menurutnya, Sandi bisa bermanuver untuk posisi cawapres menggunakan PPP meski sejauh ini Sandi memang belum mengumumkan partai baru.

Sandiaga Main Dua Kaki _
Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago,
Foto : Warganet-web/@JPNN

“Jadi Sandi ini ibarat koin dua sisi, dia bisa melempar ke kubu PDIP dan juga bisa melempar ke kubu Anies,” kata Arifki dilansir CNNIndonesia.com, Senin (24/4).

“PPP menjadi pintu bagi Sandi untuk masuk ke berbagai lini capres,” imbuh dia.

Arifki mengatakan PDIP memiliki hubungan yang panjang dengan PPP. Ia menyinggung riwayat duet Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum PPP Hamzah Haz sebagai pasangan Presiden dan Wapres RI periode 2001-2004.

Jika Sandi masuk ke PPP, menurutnya ada kemungkinan Sandi bakal digandeng menjadi bakal calon wakil presiden. Sebab, PDIP membutuhkan figur religius untuk mendampingi Ganjar.

“PDIP membutuhkan figur-figur religius, kalau kita melihat track record Sandi saat berpasangan dengan Anies kan memang secara isu dekat partai-partai yang religius misalnya PAN, PPP, maupun PKS. Secara afiliasi politik yang dimiliki Sandi,” katanya.

Sementara di sisi lain, Sandi masih berpeluang mendapat tempat di Koalisi Perubahan jika tarik menarik antara PKS dan Partai Demokrat soal cawapres buat Anies Baswedan menemui jalan buntu.

“Sandi dengan PKS punya hubungan baik juga, makanya selain itu tarik-menarik antara Aher (Ahmad Heryawan, kader PKS) dengan AHY (Ketua Umum Partai Demokrat) di koalisi perubahan, Sandi mendapatkan bola muntah, meskipun nanti Demokrat keluar dari koalisi perubahan dan PPP masuk. Secara hitung-hitungan koalisi masih cukup,” katanya.

Share post:

Terpopuler

Terkait
Related

Rekomendasi PMKRI Regio Papua Barat: Majukan Papua Barat dan Papua Barat Daya

Rekomendasi PMKRI Regio Papua Barat untuk mendorong kemajuan di papua barat dan papua barat daya.

Ratusan Anak Muda Sulsel deklarasi “Kami Jokowi”

Anak Muda Sulawesi Selatan deklarasi Kami JOKOWI.

Rumah dinas Syahrul Yasin Limpo digeledah KPK

Rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) digeledah KompaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK)